Social Icons

Pages

Minggu, 29 Mei 2011

Body Ramping dengan Spinning

TAK perlu pusing bagaimana membuat tubuh kian ramping. Kini ada program Spinning yang memberikan hasil maksimal tanpa pusing tujuh keliling.

Spinning atau RPM adalah olahraga aerobik intens dalam ruangan menggunakan sepeda statis diiringi musik dengan variasi beat dan kata-kata penuh motivasi dari instruktur.

Walau statis, kayuhan sepeda ini begitu beragam. Mulai datar, menanjak, hingga turunan. Anda dapat mengatur program tersebut berdasarkan jumlah beban (tension) pada kayuhan.

Berlatih Spinning memiliki beragam manfaat. Yang terpenting, membakar kalori (sehingga sangat cocok bagi orang yang ingin menurunkan berat badan), memperkuat otot jantung, mengencangkan otot paha, pantat, betis, dan pinggul, serta otot-otot upper body laiknya bahu, punggung, hingga perut (abdominal).



Body Ramping dengan Spinning 
"Latihan Spinning memberikan efek membakar kalori dua kali lipat dari hanya lari biasa, aerobik, dan jenis latihan kardio lainnya," ungkap Center Manajer LifeSpa Fitness Jakarta.

Setidaknya ada enam gerakan utama dalam latihan Spinning. Yakni Seated Flat, Standing, Jump, Hover, Sprint dan Body Move. Seated Flat dilakukan dengan duduk dan memegang stang (handle) seperti naik sepeda biasa. Posisi Standing adalah mengayuh dengan posisi berdiri. Sementara Jump adalah kombinasi antara Seated Flat dan Standing.

Perbedaan Hover hanya dalam memegang setang. Posisi tangan lebih membungkuk, sehingga akan menekan otot pantat, pinggang belakang, dan punggung.

Posisi ini sangat terasa pada otot upper body, terutama saat beban ditambah (persis seperti menaiki sepeda dengan kondisi menanjak).

Posisi body move lebih memanfaatkan semua otot tubuh. Latihan ini jarang sekali dilakukan oleh instruktur karena sangat berat. Biasanya teknik ini akan membuat peserta mengangkat pantat dari dudukan (saddle) karena beban yang berat.

Selain variasi gerakan, pegangan pun bisa beragam. Ada flat (biasa, tepat di depan dada), wide (agak ke samping), climb (menanjak, sedikit di atas posisi pegangan wide), close to head (setang di atas, sehingga badan lebih membungkuk) dan hover (lebih membungkuk karena posisi setang agak di bawah).

"Tidak semua gerakan dilakukan penuh saat latihan, hanya beberapa saja. Dalam satu jam latihan, ada tiga hingga empat gerakan dengan beragam variasi pegangan. Itu saja sudah membuat peluh bercucuran," tambah Mujiono yang juga menjadi anggota Asosiasi Industri Aerobik dan Fitness Indonesia (ASIAFI).

Para pemula biasanya akan mengalami pegal di seluruh bagian tubuh. Kondisi tersebut hilang setelah tubuh beradaptasi selama dua hingga tiga minggu latihan rutin.

Latihan dua kali seminggu pun cukup memberikan efek ke seluruh tubuh. Terkait isu bersepeda bisa membuat mandul bagi pria, Mujiono membantahnya. Menurutnya, bersepeda sangat aman dilakukan terlebih dengan alat, pakaian dan fasilitas yang memadai.


Sumber: www.lifestyle.okezone.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Sample text

Sample Text

Sample Text