Social Icons

Pages

Selasa, 02 Juli 2013

Mengapa Pria yang Ejakulasi Dini Harus Segera ke Dokter? Ini Alasannya


(Foto: Thinkstock)

Jakarta, Ejakulasi dini (ED) terjadi karena pria mengalami ejakulasi lebih awal daripada pasangannya saat berhubungan seksual. Kondisi ini dialami oleh 20-30 persen pria di penjuru dunia. Namun penyebab pasti berikut solusi kondisi ini sendiri masih belum banyak diketahui orang. Hanya saja pakar sepakat agar pria manapun yang mengalami ejakulasi dini harus segera mendiskusikannya dengan dokter. Apa sebabnya?

Ada dua jenis ejakulasi dini: seumur hidup dan sekunder. Ejakulasi dini seumur hidup ditandai dengan ejakulasi yang terjadi satu menit setelah penetrasi ke vagina atau ketidakmampuan seorang pria untuk menunda ejakulasinya. Sedangkan ejakulasi dini sekunder memiliki karakteristik yang sama dengan ejakulasi dini seumur hidup namun terjadi setelah seorang pria berhubungan seksual namun tanpa dibarengi dengan ejakulasi dini.

Kedua jenis ejakulasi dini tersebut dapat disebabkan oleh berbagai faktor yang bisa dikelola maupun tidak. Kondisi biologis, psikologis, gangguan kecemasan, masalah hubungan dan disfungsi ereksi hanyalah salah satu dari sedikit penyebab di balik kondisi ini. Penyebab lainnya bisa jadi berkaitan dengan perubahan hormon, perubahan fungsi urologis serta perubahan fungsi saraf yang menyuplai penis.

Namun yang paling penting, pria tak perlu merasa berkecil hati atau malu untuk berhubungan seksual dengan pasangan jika mengalami kondisi ini karena manfaat bercinta itu sendiri lebih besar daripada efek ejakulasi dini.

Para pria juga tak usah malu atau menutup diri ketika mendiskusikan hal ini dengan dokter mereka. Banyak dokter yang dapat membantu pria penderita ejakulasi dini untuk menentukan solusi terbaik sesuai dengan kasus yang mereka alami.

Seperti dilansir Foxnews, Selasa (2/7/2013), beberapa solusi yang sering digunakan penderita ejakulasi dini diantaranya:


1. Antidepresan
Antidepresan tertentu dapat diresepkan untuk mengobati ejakulasi dini karena efek samping orgasme tertunda mereka. Namun tidak semua antidepresan disetujui untuk menanggulangi ejakulasi dini sehingga Anda perlu membicarakan risiko dan manfaatnya terlebih dulu dengan dokter Anda.

2. Anestesi topikal
Anestesi topikal berbentuk krim yang mengandung lidocaine atau prilocaine telah lama diketahui dapat menurunkan sensasi pada penis dan menunda ejakulasi. Kendati begitu, solusi ini bisa berdampak terhadap sensitivitas alat kelamin wanita dan mengurangi kenikmatan yang dirasakannya saat bercinta.

3. Terapi seksual
Masturbasi dan applied strategic pressure telah lama digunakan dalam terapi seksual untuk mengobati ejakulasi dini. Secara umum, pasangan seringkali dilibatkan dalam terapi seksual dan terdapat sejumlah teknik yang hanya dapat dilakukan oleh pasangan untuk mengobati kondisi tersebut.

4. Pemakaian kondom
Di samping sejumlah manfaat lain yang menyertai penggunaan kondom saat bercinta, hal ini juga terbukti dapat mengurangi rangsangan sekaligus memperpanjang waktu sebelum terjadinya ejakulasi, alias menunda ejakulasi. Tapi ingat, hindari kondom yang 'terlalu tipis' untuk mencegah efek dari rangsangan berlebihan.

5. Memperlambat seks
Memperlambat aktivitas seksual akan mengurangi tekanan untuk melakukan performa seksual terbaik dan menghilangkan kecemasan Anda. Coba juga beberapa posisi seks yang tak membutuhkan banyak tekanan di bagian-bagian penis yang sensitif.

6. Pengelolaan hormon
Segala jenis hormon bertanggung jawab untuk menjaga sistem tubuh Anda bekerja dengan benar sehingga jika terjadi perubahan sedikit saja, hal itu sudah bisa mempengaruhi fungsi seksual Anda. Untuk itu, awasi kadar hormon Anda dan bekerja samalah dengan dokter untuk mencapai dan mempertahankan keseimbangan hormon Anda seiring pertambahan usia.

Selain itu, setiap pria yang mengalami ejakulasi dini perlu tahu bahwa ejakulasi dini bukanlah akhir dari hubungan seksual. Justru kondisi ini tak boleh disepelekan dan harus didiskusikan dengan dokter demi menjaga kesejahteraan mental dan fisik seorang pria.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Sample text

Sample Text

Sample Text