KONSULTASI KESEHATAN GIGI & MULUT
Bersama drg. Citra Kusumasari, SpKG
Menyelesaikan pendidikan Dokter Gigi di Universitas Padjadjaran Bandung, kemudian meraih gelar spesialisnya di Universitas Indonesia. Saat ini, Dokter Gigi Spesialis Konservasi Gigi ini, berpraktik di berbagai klinik di Jakarta. Ilmu Karies, Estetik kedokteran gigi, dan perawatan syaraf gigi adalah keahliannya. Praktik di Beyoutiful Aesthetic and Dental Care Clinic, Jl. Pakubuwono VI No. 5A, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
TANYA :
Dok, Salam Sehat. Saya mau tanya seputar gigi geraham atas tengah saya yang sudah beberapa kali tambal dalam kurun waktu 7 tahun terakhir. Terakhir tambal permanen sekitar 2-3 tahun lalu dengan bahan tambalan logam. Lalu tambalan itu, sekarang copot dengan sendirinya entah apa penyebabnya.
Sekarang tambalan penggantinya sudah copot lagi. Lobang pada gigi sekarang sebesar biji kacang kedelai. Kondisi sekarang tidak ada keluhan baik sakit berkelanjutan maupun kadang-kadang. Pertanyaan: Apakah ada risiko baik dari sisi estetika (pergeseran gigi, dll) maupun dari sisi kesehatan kalau saya mau mencabutnya...? Terima kasih.
(Zulfikar Ali, 34, 175 kg, 68 thn, Jakarta)
JAWAB :
Bapak Zulkifar yang baik,
Sebelumnya saya jelaskan dulu beberapa alasan sebuah gigi dilakukan pencabutan, antara lain gigi berlubang besar yang sudah tidak dapat dipertahankan lagi melalui perawatan saluran akar gigi, gigi yang dicabut untuk kepentingan ortodonti atau untuk kepentingan pembuatan gigi tiruan, gigi geraham bungsu yang tidak memiliki ruang di lengkung rahang untuk keluar, gigi dengan jumlah total gigi melebihi normal (supernumerary teeth), dan sebagainya.
Jika sebuah gigi dilakukan pencabutan bukan karena salah satu alasan yang telah disebutkan di atas, maka risiko yang mungkin akan diterima oleh pasien adalah kemampuan untuk mengunyah makanan akan berkurang, timbul masalah pada sendi rahang karena ketidakseimbangan beban kunyah, pergeseran gigi disampingnya atau gigi lawannya, dan tentu saja timbul masalah estetika.
Pada kasus anda, solusi yang bisa dilakukan adalah melakukan penambalan gigi tersebut dengan bahan tambal yang sesuai dengan besarnya lubang. Pilihannya antara lain bahan tambal adhesif seperti resin komposit. Pilihan lainnya adalah membuat tambalan yang dibuat di luar mulut, yaitu di laboratorium gigi, misalnya tambalan inlay.
Bahan pilihan untuk tambalan inlay bermacam-macam, antara lain metal, porselen, dan lain-lain.
Dengan menggunakan bahan tambal gigi yang tepat dan prosedur penambalan yang baik, maka permasalahan mengenai sering terlepasnya tambalan gigi akan teratasi. Konsultasikan kembali kepada Dokter Gigi langganan anda, supaya beliau dapat menjelaskan bahan tambal apa yang paling tepat, bagaimana prosedur penambalannya, serta berapa biayanya.
Demikian Bapak Zulfikar, semoga informasinya bermanfaat. Salam gigi sehat.